Senin, 17 September 2012

KISAH NABI SHALEH AS

  ويقوم هذه ناقة ٱلله لڪم ءاية فذروها تأڪل فى أرض ٱلله ولا تمسوها بسوءفيأخذكم عذاب قريب "
Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah ia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat. "(QS. Hud: 64). Nabi Shaleh as bin Ubaid bin 'Ashif bin Masih bin 'Abid bin Hazir bin Samud bin Amir bin Irim bin Syam bin Nuh Ia hidup sekitar tahun 2150-2080 SM adalah salah seorang Nabi dan Rasul dalam agama Islam yang diutus kepada kaum Tsamud. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 2100 SM.
 Nabi Shaleh as merupakan anak tertua dan memiliki dua orang adik yang bernama Aanar dan Ashkol Dia telah diberikan mukjizat yaitu seekor unta betina yang dikeluarkan dari celah batu dengan izin Allah yakni untuk menunjukkan kebesaran Allah kepada kaum Tsamud. Sayangnya kaum Tsamut masih mengingkari ajaran Shaleh, mereka membunuh unta betina tersebut
. Akhirnya kaum Tsamud dibalas dengan siksaan yang sangat dahsyat yaitu dengan satu tempikan dari Malaikat Jibril yang menyebabkan tubuh mereka hancur berai.Kaumnya bernama "Tsamut" nama yang dibangsakan kepada kakeknya yang bernama Tsamut bin Amir bin Iram bin Sam bin Nuh. Jadi Nabi Shaleh itu adalah keturunan Nuh AS yang keenam. Tsamut adalah suku yang merupakan bagian dari bangsa Arab oleh ahli sejarah dan ada pula yang menggolongkan mereka ke dalam kaum Yahudi. Kaum ini tinggal di dataran bernama "Al Hijr" terletak antara Hijaz dan Syam yang dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai oleh suku Aad yang telah binasa karena dilanda angin topan yang dikirim oleh Allah sebagai pembalasan atas pembangkangan dan pengingkaran mereka terhadap dakwah dan risalah Hud. Kemakmuran dan kemewahan hidup serta kekayaan alam yang dahulu dimiliki dan dinikmati oleh suku Aad telah diwarisi oleh kaum Tsamut. Tanah-tanah yang subur yang memberikan hasil berlimpah ruah, ... binatang-binatang perahan dan lemak yang berkembang biak, ..kebun-kebun bunga yang indah, ... bangunan rumah-rumah yang didirikan di atas tanah yang rata dan dipahatnya dari gunung. Semuanya itu menjadikan mereka hidup tenteram, sejahtera, dan bahagia, merasa aman dari segala gangguan alam dan mengaku bahwa kemewahan hidup mereka akan kekal bagi mereka dan anak keturunan mereka. Kaum Tsamut tidak mengenal Tuhan .... Tuhan mereka adalah berhala-berhala yang mereka sembah dan puja, kepadanya mereka berkorban, tempat mereka meminta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan kebaikan serta kebahagiaan. Mereka tidak dapat melihat atau memikirkan lebih jauh dan apa yang dapat mereka jangkau dengan pancaindera. Nabi Shaleh AS berkata kepada kaumnya,: "Wahai kaumku, sembahlah Allah, yang tiada Tuhan lain untuk kalian selain Dia." (QS. Hud: 61). Kalimat yang sama yang disampaikan oleh para Nabi. Kalimat tersebut tidak pernah berubah, sebagaimana kebenaran juga tidak pernah berubah. Nabi Shaleh AS menyatakan, tuhan yang mereka sembah, yakni patung-patung dan berhala itu, tidak memiliki nilai apa-apa. Nabi lalu melarang mereka untuk menyembah dan meminta kepada kaumnya agar hanya menyembah Allah SWT. Rupa-rupanya seruan dan dakwah Nabi Shaleh AS itu cukup menggemparkan kaumnya. Mereka terkejut dengan apa yang dikatakannya. Mereka tidak percaya, kenapa tiba-tiba ada sebagian dari bangsa Tsamud yang melarang mereka menyembah berhala. Padahal kebiasaan ini sudah berlangsung lama dan mereka mewarisinya dari nenek moyang mereka. Yang lebih mengagetkan mereka, kenapa yang menyampaikan berita tersebut justru Shaleh, orang yang selama ini mereka anggap dan sangat terkenal karena kejujuran dan kebaikannya. Kaumnya sangat menghormatinya, karena Shaleh dikenal memiliki keluasan ilmu, kematangan akal, dan kejernihan hati. Dan mereka sangat berharap kelak dia akan bersedia menjadi pemimpin mereka. "Hai Shalih , sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang diantara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami. "(QS. Hud: 62). Lebih keras lagi sebagian pemuka kaumnya berkata,: "Alangkah celakanya! Kami tidak berharap engkau mencela tuhan-tuhan kami yang kami menemukan orangtua-orangtua kami menyembahnya! " Demikianlah kaum Nabi Shalih AS merasa bingung berhadapan dengan kebenaran.Mereka heran terhadap saudara mereka, Shaleh yang mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT. Mengapa bisa demikian ..? Tidak lain, karena mereka tidak memiliki alasan dan pemikiran yang benar. Mereka hanya beralasan bahwa kakek-nenek mereka menyembah tuhan-tuhan berhala sebagaimana yang mereka lakukan sekarang. Mereka hanya mengikuti secara membabi buta, alias taklid, sehingga mereka terjerumus ke dalam kekufuran dan kesesatan. Di tengah-tengah kekufuran kaumnya itulah, Allah mengutus seorang Nabi , yakni Nabi Shaleh AS. Ia diutus untuk menghilangkan taklid buta itu. Sebagai gantinya, Nabi Shaleh menyebarkan akidah Tauhid, untuk membebaskan segala pikiran dan belenggu kesesatan. : "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada tuhan bagimu selain Dia." (QS. Hud: 61). Namun demikian, meskipun disampaikan dengan penuh ketulusan, kasih sayang dan cinta, dakwah Nabi Shaleh AS tetap saja ditentang oleh kaumnya.Mereka meragukan dakwahnya. Mereka mengira, Nabi Shaleh telah terkena sihir sehingga menyampaikan dakwah yang terasa asing di telinga kaumnya. Mendapat perlawanan dari kaumnya, Nabi Shaleh tidak putus asa, bertahun-tahun ia terus menyampaikan ajaran-ajarannya. Ia sabar dan tabah menerima segala cobaan dari kaumnya. Biarpun tidak banyak, Nabi Sahleh akhirnya memiliki pengikut ini. Mereka kebanyakan adalah orang-orang miskin. Kisah Nabi Shaleh AS dan Unta BetinaKenyataan tersebut membuat para pemimpin masyarakat Tsamud gusar.Mereka lalu mencari akal, bagaimana cara mempengaruhi pengikut Nabi Shaleh itu ... Mereka menginginkan agar Nabi Shaleh tidak memiliki pengikut sama sekali .... Caranya adalah menentang Nabi Shaleh AS untuk membuktikan kemampuannya mendatangkan mukjizat. Menurut pendapat mereka, kalau Nabi Shaleh itu tidak dapat menunjukkan suatu Mukjizat, tentulah pengikutnya akan menjauhinya. Para pemuka masyarakat Tsamud lalu mendatangi Nabi Shaleh. : "Hai Shaleh, kalau engkau benar-benar seorang Nabi, perlihatkanlah kami suatu Mukjizat ..!Kalau tidak, niscaya kamu pembohong ..! "Kata salah seorang pemuka masyarakat itu. Nabi Shaleh AS memang tidak mampu mendatangkan suatu Mukjizat, akan tetapi ia yakin, kalau itu Persyaratan agar kaumnya mau mengikuti ajarannya, ia akan memohon kepada Allah SWT. Ia percaya Allah SWT pasti akan mengabulkan permohonannya. "Akan kutunjukkan kepadamu suatu Mukjizat! Tetapi dengan satu syarat, kalian semua harus mengikuti menyembah Allah! "Kata Nabi Shaleh AS. Ia mengajukan persyaratan itu kepada tokoh-tokoh masyarakat, kondisi itu mereka setujui, ia yakin kalau pemuka-pemuka masyarakat sudah bertobat dan menyembah Allah, rakyat akan mengikutinya. Nabi Shaleh lalu berdoa sepenuh hati kepada Allah. : "Ya Tuhanku ..! Kaumku tetap mendustakan kenabianku. Hanya sedikit orang yang mau mendengar kata-kataku. Untuk meyakinkan mereka, sudilah Engkau memberikan kepadaku suatu Mukjizat sebagai tanda kebenaranku. Mudah-mudahan mereka akan mengikuti di jalan-Mu yang lurus! " Allah mengabulkan permohonan Nabi Shaleh AS. seekor unta betina yang luar biasa indahnya akan muncul dari puncak bukit. Unta itu gemuk, sehat dan bagus sekali. Belum pernah ada unta seindah itu dipermukaan bumi ini.Unta itu memiliki air susu yang tidak habis-habisnya. Setiap orang bisa mengambil air susunya. Akan tetapi unta itu harus dibiarkan bebas berkeliaran. Ia tidak bisa diganggu. Dan pada hari-hari tertentu unta itu harus diberi kesempatan untuk minum sepuas-puasnya pada sumur penduduk. Ilham yang diturunkan oleh Allah itu diberitahukannya kepada para pemuka masyarakat Tsamud. Lalu Nabi Shaleh menyuruh mereka berkumpul di kaki sebuah bukit di pinggiran kota Alhijir. Para pemuka masyarakat dan penduduk pun banyak berkumpul di kaki bukit itu. Mereka semua ingin menyaksikan keajaiban yang akan diperlihatkan oleh Nabi Shaleh AS. Setelah penduduk berkumpul semuanya, Nabi Shaleh berdoa, menadahkan tangannya ke langit. Selesai berdoa, kilat menyambar-nyambar di puncak bukit itu. Kilat itu terang sekali, cahayanya sangat menyilaukan. Tak lama kemudian di puncak bukit itu bergemuruh. Tanah terguncang seperti gempa. Tiba-tiba puncak bukit itu terbelah.Bersamaan dengan itu, seekor unta betina yang sangat indah keluar dari dalam tanah. Unta itu berdiri dengan megahnya. Para pemuka masyarakat dan semua yang hadir sama-sama tercengang. Unta itu lalu turun dari atas bukit, langsung menuju sumur penduduk. Ia minum sepuas-puasnya. Benar seperti yang dikatakan Nabi Shaleh AS, Unta itu selalu mengeluarkan air susu yang tidak habis-habisnya. Kepada semua penduduk, Nabi Shaleh mengatakan agar menjaga unta itu, lalu berseru,:"Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah ia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat. "(QS. Hud: 64).Tetapi apakah dengan Mukjizat unta itu mereka akan mengakui kebesaran Allah ..? Ternyata tidak ..! Para pemuka masyarakat itu malah menuduh Nabi Shaleh tukang sihir. Namun, sejak peristiwa itu, pengaruh Nabi Shaleh di kalangan kaumnya makin besar. Para pengikutnya semakin yakin akan kebenaran yang diajarkan Nabi Shaleh AS. Pengikutnya pun makin bertambah. Sementara itu Unta yang dalam Al-Qur'an disebut Naqatullah, Unta Allah, bebas berkeliaran. Penduduk takut mengganggunya. Mereka takut akan azab yang di ancamkan oleh Nabi Shaleh AS. Peristiwa tersebut sangat mencemaskan para pemuka masyarakat Tsamud. Hal itu tidak bisa dibiarkan. Unta itu jadi perlambang kemenangan Nabi Shaleh AS, maka itu harus segera dilenyapkan. Nabi Shaleh AS dan Siasat Janda Cantik Para pemuka kaum Tsamud lalu mengadakan persekongkolan. Mereka menjalankan siasat busuk lagi hina.Seorang janda kaya raya lagi sangat cantik, bernama Shaduk binti Mahya dijadikan sebagai umpan. Perempuan itu mengumumkan kepada penduduk bahwa ia bersedia menyediakan dirinya kepada laki-laki manapun yang dapat membunuh unta Nabi Shaleh itu. Ushadda bin Muharrij, seorang pemuda kekar yang sangat pemberani menyatakan kesanggupannya membunuh unta itu. Bahkan ia mau melakukan apa saja, asal ia dapat memperoleh janda yang kaya raya lagi molek itu. Ada lagi seorang tua yang memiliki beberapa gadis cantik. Di hadapan para pemuka Tsamud ia mengatakan bahwa ia akan menyerahkan seorang gadisnya kepada Gudar bin Salif kalau ia mau membunuh unta Nabi Shaleh AS. Gudar memang seorang pemberani. Tentu saja ia menyanggupi karena ia ingin sekali menyunting gadis itu Mushadda dan Gudar mencari tujuh orang teman lagi. Mereka pun lalu pergi mencari unta itu. Kebetulan unta tersebut sedang menuju sebuah sumur. Para pembunuh itu lalu bersembunyi dalam semak-semak. Saat unta melintas di depan mereka, Mushadda membidikkan panahnya, paha unta itu kena.Unta itu menjerit kesakitan dan berlari, akan tetapi Gudar dengan cepat melompat. Pedangnya ditikamkan ke perut unta itu. Unta itupun roboh dengan pekikan yang menyedihkan. Ususnya berhamburan. Tak lama kemudian unta itu mati. Mushadda dan Gudar menunggu dengan hati berdebar. Apakah akan terjadi sesuatu setelah unta itu terbunuh ..?Bukankah Nabi Shaleh telah menyatakan akan datang azab tuhan kalau unta itu dibunuh ..? Mereka menunggu beberapa lama, namun tidak terjadi apa-apa Legalah hati mereka. Mereka lalu kembali ke kota.Sepanjang jalan mereka berteriak-teriak, memberitahukan bahwa unta Nabi Shaleh telah mereka bunuh. Mereka merasa dirinya sebagai pahlawan. Mereka disambut dan dielu-elukan oleh para pemuka masyarakat Tsamud. Pada saat itu juga mereka mendatangi Nabi Shaleh AS. "Hai Shaleh, kami telah membunuh untamu itu! Datangkanlah azab yang kau ancamkan kepada kami itu! Kalau tidak, tentulah kau hanya pembohong besar! Kata mereka dengan pongahnya. "Aku telah bersusah payah mengajak kalian ke jalan yang benar, tetapi kalian tetap menjadi orang yang durhaka kepada Allah. Aku sudah memperingatkan kalian agar tidak menggnggu unta itu, karena unta itu adalah unta Allah, yang hanya mendatangkan keuntungan bagi kalian, tetapi sekarang ia kalian bunuh. Sekarang kalian malah minta agar azab Allah segera dijatuhkan kepada kalian. Sesungguhnya kalian memang patut dibinasakan, karena kalian hanya membuat kerusakan dan membuat kekacauan. " Setelah itu Nabi Shaleh menyuruh mereka pulang. : "Tunggulah azab Tuhan yang akan segera datang. Akan datang petir mengguntur dari langit. Rumah-rumah kalian akan runtuh dan mayat kalian akan bergelimpangan di dalamnya. Akan tetapi untuk mereka yang mengikuti menyembah Allah akan selamat. Tunggulah! Pulanglah kerumah kalian masing-masing.Bersenang-senanglah kalian selama tiga hari, setelah itu kalian akan binasa semuanya! " "Hai Shaleh, mengapa harus tiga hari? Kalau engkau memang kekuasaan, datangkanlah sekarang juga! Kami ingin melihatnya segera! " Lalu Nabi Shaleh menjawab. : "Sungguh kalian ini menjadi orang yang paling durhaka di muka bumi. Neraka jehanamlah yang pantas menjadi tempat kalian kelak. Tunggulah azab itu pasti datang dan tidak satupun diantara kalian yang akan selamat. Tidak ada yang dapat menolong kalian. Apalagi berhala kalian itu. Bukan aku yang mendatangkan azab, tetapi tuhanku, Azza wa jalla! " Penangguhan waktu tiga hari itu membuat bangsa Tsamud menjadi sangat gelisah. Rupanya Nabi Shaleh AS bermaksud memberi kesempatan berpikir untuk kaumnya yang durhaka itu. Namun gratis saja, mereka bukannya sadar dan bertobat, tapi malah merencanakan untuk membunuh Nabi Shaleh AS.Mashadda dan Gudar dan ketujuh temannya, pada malam pertama menjelang hari kedua mendatangi rumah Nabi Shaleh AS. Mereka berikrar akan membunuhnya malam itu. Akan tetapi Allah melindungi utusan-Nya. Batu-batu besar berjatuhan dari langit menimpa kepala mereka satu persatu. Mereka bersembilan mati saat itu juga. Nabi Shaleh akhirnya memutuskan tidak ada lagi gunanya tinggal bersama orang-orang durhaka itu. Sehari sebelum turunnya azab, berangkatlah Nabi shaleh AS bersama pengikutnya meningglkan Alhijir, negeri mereka, menuju tanah Palestina. Tatkala Nabi Shaleh dan pengikutnya sudah berada di tempat aman, tampaklah awan hitam yang sangat tebal menggantung di atas kota kaum Tsamud. Kemudian terdengar suara mengguntur sangat dahsyat di langit. Petir dan halilintar menyambar dan meruntuhkan seluruh bangunan dan kebun mereka. Bangsa Tsamud yang durhaka kepada Allah SWT itu semuanya binasa. Terbakar hangus laksana rumput kering. Bumi pun berguncang keras sekali dan akhirnya tempat itu meledak dengan suara yang sangat dahsyat. Semuanya menjadi abu, beterbangan di tiup angin. "Celakalah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Sesungguhnya kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur. Maka jadilah mereka seperti rumput kering (yang di kumpulkan oleh) yang punya kandang binatang. "(QS. Al-Qomar: 30-31). Bangsa Tsamud dan peradabannya lenyap, seperti tidak pernah ada di permukaan bumi. Mereka hancur sebelum mengetahui apa yang terjadi. Yang tinggal hanyalah sejarahnya yang di nukilkan dalam kitab suci, agar menjadi peringatan bagi umat manusia sesudahnya.Sedangkan orang-orang yang beriman bersama Nabi Shaleh AS, telah meninggalkan tempat itu sehingga mereka selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda atas blog kami sngat berguna buat perbaikan di kemudian hari.
tutur kata yang santun mencerminkan pribadi yg bijak.
terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.