Minggu, 19 Agustus 2012

KISAH NABI NUH AS

            
حتى إذا جاء أمرنا وفار ٱلتنور قلنا ٱحمل فيہا من ڪل زوجين ٱثنين وأهلك إلا من سبق 
 ٱلقول ومن ءامن وما ءامن معه إلا قليل 
"Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur [telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang [jantan dan betina], dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan [muatkan pula] orang-orang yang beriman. "Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit." (QS 11: 40)Di dalam kitab suci Al-Qur'an, diceritakan kisah Nabi Nuh as dalam 43 ayat dari 28 surat, .. di antaranya surat Nuh ayat 1 - 28, dan dalam surat Hud ayat 37 - 48 yang mengisahkan dialog Nabi Nuh as dengan kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yang menimpa di atas mereka. Nuh as diangkat menjadi nabi sekitar tahun 3650 SM dan diperkirakan tinggal di wilayah selatan irak modern. 
Nuh as juga merupakan salah satu Nabi Ulul Azmi dan Para ahli sejarah banyak menyebutkan bahwa Nuh wafat di mekkah. Nuh as mendapat gelar dari Allah dengan sebutan Nabi Allah dan Abdussyakur yang artinya "hamba (Allah) yang banyak bersyukur Nuh as adalah Nabi ketiga sesudah Adam as, dan Idris as. Ia merupakan keturunan kesembilan dari Adam as.Ayahnya adalah Lamik (Lamaka) bin Metusyalih | Mutawasylah (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qainan bin Anusyi bin Syits bin Adam. Antara Adam as dan Nuh as ada rentang 10 generasi dan selama periode kurang lebih 1642 tahun. Dari Ibnu Abi Hatim: Abu Umamah mendengar seorang berkata kepada Nabi Saw: "Wahai Utusan Allah, apakah Adam seorang Nabi?" Nabi SAW menjawab : "Ya". Orang tersebut bertanya lagi: "Berapa Lama antaranya dengan Nuh?" maka Nabi SAW Menjawab: "Sepuluh generasi" Nuh hidup selama 950 tahun. Ia memiliki istri bernama Wafilah, sedangkan beberapa sumber mengatakan istri Nuh adalah Namaha binti Tzila atau Amzurah binti Barakil dan memiliki empat orang putra, yaitu Kanan, Yafith, Syam dan Ham Nuh adalah Rasul pertama yang diutus menyampaikan risalah kepada kaumnya ketika mereka sudah berpaling menyembah patung -patung dan berbuat kezhaliman dan kekufuran. Al-Qur'an menyebutkan nama patung-patung yang disembah kaum Nuh sebagaimana dikatakan oleh pembesar-pembesar mereka sebagai berikut,: "Dan mereka berkata, 'Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan), tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa, Yaghuts, Ya'uq, dan nasr. ' Dan sesungguhnya mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang zhalim itu selain kesesatan. " (Qs. 71: 23-24) Di samping itu, mereka masih memiliki sesembahan-sesembahan lain sebagaimana diisyaratkan oleh ayat yang berbunyi: 'Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan), tuhan-tuhan kamu'. Dikatakan bahwa yang maksud adalah bintang-bintang yang tampak di malam hari dan tenggelam di siang hari, dijadikan oleh mereka sebagai patung-patung yang menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada tuhan-tuhan mereka. Nuh as telah mempergunakan waktu panjang dalam berdakwah untuk menyembah Allah . Allah berfirman,: "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun." Qs. 29: 14 Akan tetapi, waktu yang begitu panjang tidak menghasilkan buah keberhasilan di kalangan mereka. Hanya sedikit kaum yang beriman dari kalangan mereka. Bahkan seorang ayah, apabila anaknya sudah menginjak umur dewasa, mewasiatkan agar tidak mengikuti Nuh sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa anak-anak tersebut mewarisi kemusyrikan dan kemaksiatan orang tuanya. Dakwah ke Jalan Allah Nuh as kepada kaumnya,: 'Sesungguhnya kau ini orang yang menyampaikan ancaman Allah dan menjelaskan jalan keselamatan kepada kalian. Maka beribadahlah hanya kepada Allah saja, dan jangan menserikatkan-Nya, karena aku mengkhawatirkan kalau kalian menyembah kepada selain-Nya dan menyekutukan-Nya akan mendapat adzab yang sangat pedih di hari kiamat nanti.'' "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata) 'Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa adzab (pada) hari yang sangat menyedihkan.' "(Qs. 11: 25-26) "Nuh berkata, 'Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan kepada kamu, (yaitu) sembahlah Allah, bertaqwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu, sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui. '"(Qs. 71: 2-4) Kesombongan Kaum Kafir Akan tetapi, kaum Nabi Nuh tidak mau menghiraukan nasehat dan ancaman Allah. Mereka mengingkari kenabian Nuh bedasarkan beberapa alasan berikut ini: Nuh as adalah manusia biasa yang membutuhkan makan dan minum, bagaimana mungkin manusia biasa menjadi Nabi? Nabi, menurut pandangan mereka haruslah seorang Malaikat. Pengikut-pengikut Nuh adalah orang-orang lemah, yakni orang-orang fakir yang terdiri dari para buruh, petani, dan orang-orang gembel. Mereka yang mengikuti Nuh, menurut anggapan mereka, tanpa berpikir lebih dulu, dan tidak memiliki kelebihan apa-apa. Mereka menuduh Nuh dan para pengikutnya sebagai orang-orang bohong. Tetapi, tuduhan mereka hanya berdasarkan dugaan tanpa bukti. "Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, 'Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta. " (Qs. 11: 27) Dalam ayat lain, al-Qur'an menggambarkan kesombongan dan pembangkangan kaum Nuh terhadap dakwahnya dan mencelanya sebagai pihak yang sesat. Di samping itu, digambarkan tentang kelemah-lembutan Nuh dan kesabarannya dalam menghadapi cemooh itu. Nuh as menjelaskan kepada mereka bahwa sama sekali tidak luar biasa jika Allah mengutus seorang Rasul salah seorang dari kaum itu, kemudian memberi nasihat dan peringatan menuju rahmat Allah dan ridha-Nya, termasuk kepada kaumnya."Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata, 'Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata. ' Nuh menjawab, 'Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikit pun tetapi aku adalah utusan dari Tuhan semesta alam. Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi nasihat kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak ketahui. Dan apakah kamu ( tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat. '"(Qs. 7: 60-63) "Berkata Nuh, 'Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika ada yang memiliki bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat di sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu? Apa akan kami paksakan kamu menerimanya, padahal kamu tidak menyukainya?' Dan (dia berkata), 'Hai kaumku, aku tidak meminta harta kepadamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui. ' Dan (dia berkata), 'Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari (adzab) Allah jika aku mengusir mereka. Maka, tidaklah kamu mengambil pelajaran? Dan aku tidak mengatakan kepada kamu (bahwa) aku mempunyai gudang -gudang rezki dan kekayaan Allah, dan aku tidak mengetahui yang ghaib, dan tidak (pula) aku mengatakan bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat-malaikat, dan juga tidak aku mengatakan kepada orang-orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu. ' Sekali-kali tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka. Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka; sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang zhalim. " (Qs. 11: 28-31) keingkaran yang mencelakakan "Mereka berkata, 'Hai Nuh , sesungguhnya kamu telah membantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami adzab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar. ' Nuh menjwab, 'Hanyalah Allah yang akan mendatangkan adzab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak melepaskan diri. Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, jika Allah hendak menyesatkan kamu. Dia adalah Tuhanmu, dan kepada -Nya-lah kamu dikembalikan. '" (Qs. 11: 32-34). Mengadu kepada Allah"Nuh berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka ( kepada iman) dengan cara terang-terangan, kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam, maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai '.' "(Qs. 71: 5-12) Berpaling kepada Kekuasaan Allah Setelah Nuh menerangkan arti istighfar kepada kaumnya dan kaitannya dengan kebahagiaan duniawiyah, ia mengalihkan pandangan kaumnya kepada kekuasaan Allah dengan maksud agar mereka mau beriman. Dia berkata kepada kaumnya,: 'Bagaimana kalian tidak takut kepada keagungan dan kekuasaan Allah yang telah menciptakan kalian secara evolusi, dari nutfah menjadi 'alaqah kemudian mughdah dan terakhir dijadikan tulang dan daging.' Allah berfirman,:"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian." (Qs. 71: 13-14) Allah berfirman,: " Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia mengembalikan kamu dari tanah dan mengeluarkan kamu (dari padanya pada hari kiamat) dengan sebenarnya. Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi itu. " (Qs. 71: 15-20) Ancaman terhadap Nabi Nuh as. Dakwah Nuh hanya berpengaruh kecil sekali untuk kaumnya sebagaimana dijelaskan oleh al-Qur'an. ".... Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit." (Qs. 11: 40)Adapun banyak kaumnya mengacuhkan dan medustakannya, bahkan mengatakannya gila. Mereka juga menanggapinya dengan mengeluarkan ancaman dan kehinaan. Allah berfirman,: "Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan, 'Dia seorang yang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman.' "(Qs. 54: 9). Mereka mengancam untuk merajam Nuh.Mereka berkata,: "Sungguh, jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam."(Qs. 26: 116) Allah berfirman,: "Dan bacakanlah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya, 'Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah aku bertawakkal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. Jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikit pun dari padamu. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri kepada-Nya. " (Qs. 10: 71-72). Nabi Nuh as Berputus Asa Dari Kaumnya Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun berdakwah menyampaikan risalah Tuhan, .... Akan tetapi dlm waktu yg cukup lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyadarkan dan menarik kaumnya utk mengikuti dan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan beribadah kpd Allah kecuali sekelompok kecil kaumnya yg tidak mencapai seratus orang,Harapan Nabi Nuh akan kesadaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurang dan bahwa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dlm hati mereka yg telah tertutup rapat. Ia memohon kpd Allah agar menurunkan Azab-Nya pada kaumnya yg berkepala batu seraya berseru:"Ya Allah ..! Jgnlah Engkau biarkan seorg pun drp org-org kafir itu hidup dan tinggal di atas bumi ini . Mereka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu, jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yg berbuat maksiat dan anak-anak yg kafir spt.mereka. " Doa Nuh dikalbulkan oleh Allah dan permohonannya disetujui dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempertanyakan kaumnya, krn mereka itu akan menerima hukuman Allah dgn mati tenggelam. Nuh as Membuat Kapal Setelah menerima perintah Allah utk membuat sebuah kapal, segeralah Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bahan yg dibutuhkan utk maksud tersebut , kemudian dgn mengambil tempat di luar dan agak jauh dr kota dan keramaiannya mereka dgn rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembuatan kapal yg diperintahkan itu. Meskipun Nabi Nuh telah menjauhi kota dan masyarakatnya, agar dpt bekerja dgn tenang tanpa gangguan namun ia tidak luput dari ejekan dan cemoohan kaumnya yg kebetulan atau sengaja melalui tempat kerja membuat kapal tsb. Mereka mengejek dan mengolok-olk dgn mengatakan: "Wahai Nuh ..! Sejak kapan engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal ..? Bukankah engkau seorg Nabi dan Rasul menurut pengakuanmu, .. kenapa sekarang menjadi seorg tukang kayu dan pembuat kapal.? dan kapal yg engkau buat itu di tempat yg jauh dari air ini adalah maksudmu utk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yg akan menarik kapalmu ke laut ..? " Dan lain-lain kata ejekan yg diterima oleh Nabi Nuh as dgn sikap dingin dan tersenyum seraya menjawab: "Baiklah .. tunggu saja saatnya nanti, jika kamu sekarang mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah masanya kelak bagi kami utk mengejek kamu dan akan kamu ketahui kelak utk apa kapal yg kami siapkan ini. Tunggulah saatnya azab dan hukuman Allah menimpa pada diri kamu. " Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yg merupakan alat transportasi laut pertama di dunia, Nabi Nuh as menerima wahyu dr Allah: "Siap-siaplah engkau dgn kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda drp-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dlm kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dr setiap jenis makhluk yg ada di atas bumi dan belayarlah dgn izin-Ku. "Kemudian tercurahlah dr langit dan memancur dr bumi air yg deras dan dahsyat yg dlm sekelip mata telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi daratan yg rendah maupun yg tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada tempat berlindung dr air bah yg dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yg telah terisi penuh dgn para org mukmin dan pasangan makhluk yg diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah . Dgn iringan "Bismillah majraha wa mursaha" belayarlah kapal Nabi Nuh dgn lajunya menyusuri lautan air, .. melawan angin yg kadang lemah lembut dan kadang ganas. Di kanan kiri kapal terlihatlah org-org kafir bergelut melawan gelombang air yg menggunung berusaha menyelamat diri dari cengkeraman maut yg sudah siap menerkam mereka di dlm lipatan gelombang-gelombang itu. Tatkala Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat org-org kafir dr kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, ..tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh putra sulungnya yg bernama "Kan'aan" timbul tenggelam dipermainkan oleh gelombang yg tidak menaruh belas kasihan kpd org-org yg sedang menerima hukuman Allah itu. . Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dgn sekuat suaranya memanggil puteranya: "Wahai anakku ..! Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu .... bertobatlah engkau dan berimanlah kpd Allah agar engkau selamat dan terhindar dari bahaya maut yg engkau menjalani hukuman Allah. " Kan'aan, putra Nuh, yg sombong dan keras kepala itu menolak dgn keras ajakan dan panggilan ayahnya yg menyayanginya dgn kata-kata yg menentang: "Biarkanlah aku dan pergilah, .. jauhilah aku, .. aku tidak sudi berlindung pada geladak kapalmu aku akan dapat menyelamatkan diriku sendiri dgn berlindung pada bukit yg tidak akan dijangkau oleh air bah ini. " Nuh as menjawab:"Percayalah bahwa tempat satu-satunya yg bisa menyelamatkan engkau adalah bergabung dgn kami di atas kapal ini ... tidak akan ada yg dapat melepaskan diri dari hukuman Allah yg telah ditimpakan ini kecuali org-org yg memperoleh rahmat dan ampunan-Nya. " Setelah Nuh mengucapkan kata-katanya tenggelamlah Kan'aan disambar gelombang yg ganas dan lenyaplah ia Dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan air menurut teman-temannya dan pembesar-pembesar kaumnya yg durhaka itu. Nuh bersedih hati dan berduka atas kematian putranya dlm keadaan kafir tidak beriman dan belum mengenal Allah. Ia berkeluh-kesah dan berseru kpd Allah : "Ya Tuhanku, .. sesungguhnya puteraku itu adalah bagian dari keluargaku dan sesungguhnya janji-Mu adalah benar dan Engkaulah Maha Hakim yg Maha Berkuasa." Allah berfirman: "Wahai Nuh ..! Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, krn ia telah menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak org-org yg kafir drp kaummu. Coretlah namanya dari daftar keluargamu .. Hanya mereka yg telah menerima dakwahmu mengikuti jlnMu dan beriman kpd-Ku dpt engkau masukkan dan golongkan ke dlm barisan keluargamu yg telah aku janjikan perlindungannya dan terjamin keselamatan jiwanya.Adapun org-org yg mengingkari risalah mu, .. mendustakan dakwahmu, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yg telah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yg engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai termasuk ke dlm golongan org-org yg bodoh. "Nuh sadar segera setelah menerima teguran dr Allah bahwa cinta kasih sayangnya kpd anaknya telah menjadikan ia lupa akan janji dan ancaman Allah terhadap org-org kafir termasuk puteranya sendiri. Ia sadar bahwa ia tersesat pd saat ia memanggil puteranya utk menyelamatkannya dari bencana banjir. Ia sangat sesalkan kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kpd Allah memohon ampun dan maghfirahnya dgn berseru:"Ya Tuhanku aku berlindung kpd-Mu dari godaan setan yg terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakan sesuatu yg aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak memberi ampun dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, nescaya aku menjadi org yg rugi. " Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya dan habis binasalah kaum Nuh yg kafir dan dzalim sesuai dgn kehendak dan hukum Allah, .. surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit "Judie" dgn iringan perintah Allah kpd Nabi Nuh as: "Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yg menyertaimu dgn selamat dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat yg menyertaimu. " .

2 komentar:

  1. kang blogmu kok banyak animasinya,
    caranya gimana kang?

    BalasHapus
  2. klik saja animasi yg di kehendaki nanti akan di anter ke tutorialnya....

    BalasHapus

komentar anda atas blog kami sngat berguna buat perbaikan di kemudian hari.
tutur kata yang santun mencerminkan pribadi yg bijak.
terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.