حتى
إذا جاء أمرنا وفار ٱلتنور قلنا ٱحمل فيہا من ڪل
زوجين ٱثنين وأهلك إلا من سبق
ٱلقول ومن ءامن وما ءامن معه إلا
قليل
"Hingga apabila
perintah Kami datang dan dapur [telah memancarkan air, Kami berfirman:
"Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang
[jantan dan betina], dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu
ketetapan terhadapnya dan [muatkan pula] orang-orang yang beriman. "Dan
tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit." (QS 11: 40)Di dalam kitab suci
Al-Qur'an, diceritakan kisah Nabi Nuh as dalam 43 ayat dari 28 surat, .. di antaranya surat Nuh ayat 1 - 28,
dan dalam surat Hud ayat 37 - 48 yang mengisahkan dialog Nabi Nuh as dengan
kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yang menimpa di atas
mereka. Nuh as diangkat menjadi
nabi sekitar tahun 3650 SM dan diperkirakan tinggal di wilayah selatan irak
modern.
Nuh as juga merupakan
salah satu Nabi Ulul Azmi dan
Para ahli
sejarah banyak menyebutkan bahwa Nuh wafat di mekkah.
Nuh as mendapat gelar dari Allah
dengan sebutan Nabi Allah dan Abdussyakur yang artinya "hamba (Allah) yang
banyak bersyukur
Nuh as adalah
Nabi ketiga sesudah Adam as, dan Idris as.
Ia
merupakan keturunan kesembilan dari Adam as.Ayahnya adalah Lamik (Lamaka) bin
Metusyalih | Mutawasylah (Matu Salij) bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin
Qainan bin Anusyi bin Syits bin Adam.
Antara
Adam as dan Nuh as ada rentang 10 generasi dan selama periode kurang lebih 1642
tahun.
Dari Ibnu Abi Hatim:
Abu Umamah mendengar seorang berkata
kepada Nabi Saw:
"Wahai
Utusan Allah, apakah Adam seorang Nabi?"
Nabi
SAW menjawab : "Ya".
Orang
tersebut bertanya lagi: "Berapa Lama antaranya dengan Nuh?"
maka Nabi SAW Menjawab: "Sepuluh
generasi"
Nuh hidup selama
950 tahun.
Ia memiliki istri
bernama Wafilah, sedangkan beberapa sumber mengatakan istri Nuh adalah Namaha
binti Tzila atau Amzurah binti Barakil dan memiliki empat orang putra, yaitu
Kanan, Yafith, Syam dan Ham
Nuh
adalah Rasul pertama yang diutus menyampaikan risalah kepada kaumnya ketika
mereka sudah berpaling menyembah patung -patung dan berbuat kezhaliman dan
kekufuran.
Al-Qur'an menyebutkan
nama patung-patung yang disembah kaum Nuh sebagaimana dikatakan oleh
pembesar-pembesar mereka sebagai berikut,:
"Dan
mereka berkata, 'Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan),
tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan)
wadd, dan jangan pula suwaa, Yaghuts, Ya'uq, dan nasr. '
Dan sesungguhnya mereka telah
menyesatkan kebanyakan (manusia), dan janganlah Engkau tambahkan bagi
orang-orang zhalim itu selain kesesatan. "
(Qs. 71: 23-24)
Di samping itu, mereka masih memiliki
sesembahan-sesembahan lain sebagaimana diisyaratkan oleh ayat yang berbunyi:
'Jangan sekali-kali kamu meninggalkan
(penyembahan), tuhan-tuhan kamu'.
Dikatakan
bahwa yang maksud adalah bintang-bintang yang tampak di malam hari dan
tenggelam di siang hari, dijadikan oleh mereka sebagai patung-patung yang
menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada tuhan-tuhan mereka.
Nuh as telah mempergunakan waktu
panjang dalam berdakwah untuk menyembah Allah .
Allah berfirman,:
"Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun
kurang
lima
puluh tahun."
Qs.
29: 14
Akan tetapi, waktu yang begitu panjang
tidak menghasilkan buah keberhasilan di kalangan mereka.
Hanya sedikit kaum yang beriman dari
kalangan mereka.
Bahkan seorang
ayah, apabila anaknya sudah menginjak umur dewasa, mewasiatkan agar tidak mengikuti
Nuh sepanjang hidupnya.
Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa anak-anak tersebut mewarisi kemusyrikan dan
kemaksiatan orang tuanya.
Dakwah
ke Jalan Allah
Nuh as kepada
kaumnya,:
'Sesungguhnya kau ini
orang yang menyampaikan ancaman Allah dan menjelaskan jalan keselamatan kepada
kalian.
Maka beribadahlah hanya
kepada Allah saja, dan jangan menserikatkan-Nya, karena aku mengkhawatirkan
kalau kalian menyembah kepada selain-Nya dan menyekutukan-Nya akan mendapat
adzab yang sangat pedih di hari kiamat nanti.''
"Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata) 'Sesungguhnya aku adalah pemberi
peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah.
Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa adzab (pada) hari yang sangat menyedihkan.'
"(Qs. 11: 25-26)
"Nuh
berkata, 'Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan kepada kamu,
(yaitu) sembahlah Allah, bertaqwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya
Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu, sampai kepada
waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak
dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui. '"(Qs. 71: 2-4)
Kesombongan Kaum Kafir
Akan tetapi, kaum Nabi Nuh tidak mau
menghiraukan nasehat dan ancaman Allah.
Mereka
mengingkari kenabian Nuh bedasarkan beberapa alasan berikut ini:
Nuh as adalah manusia biasa yang
membutuhkan makan dan minum, bagaimana mungkin manusia biasa menjadi Nabi?
Nabi, menurut pandangan mereka
haruslah seorang Malaikat.
Pengikut-pengikut
Nuh adalah orang-orang lemah, yakni orang-orang fakir yang terdiri dari para
buruh, petani, dan orang-orang gembel.
Mereka
yang mengikuti Nuh, menurut anggapan mereka, tanpa berpikir lebih dulu, dan
tidak memiliki kelebihan apa-apa.
Mereka
menuduh Nuh dan para pengikutnya sebagai orang-orang bohong.
Tetapi, tuduhan mereka hanya
berdasarkan dugaan tanpa bukti.
"Maka
berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, 'Kami tidak melihat kamu,
melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak
melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang yang hina dina di
antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki
sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah
orang-orang yang dusta. "
(Qs.
11: 27)
Dalam ayat lain,
al-Qur'an menggambarkan kesombongan dan pembangkangan kaum Nuh terhadap dakwahnya
dan mencelanya sebagai pihak yang sesat.
Di
samping itu, digambarkan tentang kelemah-lembutan Nuh dan kesabarannya dalam
menghadapi cemooh itu.
Nuh as
menjelaskan kepada mereka bahwa sama sekali tidak luar biasa jika Allah
mengutus seorang Rasul salah seorang dari kaum itu, kemudian memberi nasihat
dan peringatan menuju rahmat Allah dan ridha-Nya, termasuk kepada
kaumnya."Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata, 'Sesungguhnya kami memandang
kamu berada dalam kesesatan yang nyata. '
Nuh
menjawab, 'Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikit pun tetapi aku adalah
utusan dari Tuhan semesta alam. Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku
dan aku memberi nasihat kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu
tidak ketahui. Dan apakah kamu ( tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada
kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari
golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa
dan supaya kamu mendapat rahmat. '"(Qs. 7: 60-63)
"Berkata Nuh, 'Hai kaumku,
bagaimana pikiranmu, jika ada yang memiliki bukti yang nyata dari Tuhanku, dan
diberinya aku rahmat di sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu? Apa akan
kami paksakan kamu menerimanya, padahal kamu tidak menyukainya?'
Dan (dia berkata), 'Hai kaumku, aku
tidak meminta harta kepadamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari
Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman.
Sesungguhnya mereka akan bertemu
dengan Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui.
'
Dan (dia berkata), 'Hai kaumku,
siapakah yang akan menolongku dari (adzab) Allah jika aku mengusir mereka.
Maka, tidaklah kamu mengambil pelajaran? Dan aku tidak mengatakan kepada kamu
(bahwa) aku mempunyai gudang -gudang rezki dan kekayaan Allah, dan aku tidak
mengetahui yang ghaib, dan tidak (pula) aku mengatakan bahwa sesungguhnya aku
adalah malaikat-malaikat, dan juga tidak aku mengatakan kepada orang-orang yang
dipandang hina oleh penglihatanmu. '
Sekali-kali
tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka.
Allah lebih mengetahui apa yang ada
pada diri mereka; sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk
orang-orang yang zhalim. "
(Qs.
11: 28-31)
keingkaran yang
mencelakakan
"Mereka
berkata, 'Hai Nuh , sesungguhnya kamu telah membantah dengan kami, dan kamu
telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami
adzab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang
benar. '
Nuh menjwab, 'Hanyalah
Allah yang akan mendatangkan adzab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu
sekali-kali tidak melepaskan diri. Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku
jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, jika Allah hendak menyesatkan
kamu. Dia adalah Tuhanmu, dan kepada -Nya-lah kamu dikembalikan. '"
(Qs. 11: 32-34).
Mengadu kepada Allah"Nuh berkata,
'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka
seruanku hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). dan sesungguhnya
setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka,
mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya
(ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan
sangat. Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka ( kepada iman) dengan cara
terang-terangan, kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan
terang-terangan dan dengan diam-diam, maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah
ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta anak-anakmu,
dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu
sungai-sungai '.' "(Qs. 71: 5-12)
Berpaling
kepada Kekuasaan Allah
Setelah
Nuh menerangkan arti istighfar kepada kaumnya dan kaitannya dengan kebahagiaan
duniawiyah, ia mengalihkan pandangan kaumnya kepada kekuasaan Allah dengan
maksud agar mereka mau beriman.
Dia
berkata kepada kaumnya,:
'Bagaimana
kalian tidak takut kepada keagungan dan kekuasaan Allah yang telah menciptakan
kalian secara evolusi, dari nutfah menjadi 'alaqah kemudian mughdah dan
terakhir dijadikan tulang dan daging.'
Allah
berfirman,:"Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah padahal Dia
sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian."
(Qs. 71: 13-14)
Allah berfirman,:
" Tidakkah kamu perhatikan
bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah
menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai
pelita? Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian
Dia mengembalikan kamu dari tanah dan mengeluarkan kamu (dari padanya pada hari
kiamat) dengan sebenarnya. Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan,
supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi itu. "
(Qs. 71: 15-20)
Ancaman terhadap Nabi Nuh as.
Dakwah Nuh hanya berpengaruh kecil
sekali untuk kaumnya sebagaimana dijelaskan oleh al-Qur'an.
".... Dan tidak beriman bersama
dengan Nuh itu kecuali sedikit."
(Qs.
11: 40)Adapun banyak kaumnya mengacuhkan dan medustakannya, bahkan
mengatakannya gila.
Mereka juga
menanggapinya dengan mengeluarkan ancaman dan kehinaan.
Allah berfirman,:
"Sebelum mereka, telah
mendustakan (pula) kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan
mengatakan, 'Dia seorang yang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman.'
"(Qs. 54: 9).
Mereka
mengancam untuk merajam Nuh.Mereka berkata,:
"Sungguh,
jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk
orang-orang yang dirajam."(Qs. 26: 116)
Allah
berfirman,:
"Dan bacakanlah
kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya,
'Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku
(kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah aku bertawakkal, karena
itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk
membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu dirahasiakan, lalu lakukanlah
terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. Jika kamu
berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikit pun dari padamu.
Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya aku
termasuk golongan orang-orang yang berserah diri kepada-Nya. "
(Qs. 10: 71-72).
Nabi Nuh as Berputus Asa Dari Kaumnya
Nuh berada di tengah-tengah kaumnya
selama sembilan ratus
lima
puluh tahun berdakwah menyampaikan risalah Tuhan, .... Akan tetapi dlm waktu yg
cukup lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyadarkan dan menarik kaumnya utk
mengikuti dan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan beribadah kpd Allah
kecuali sekelompok kecil kaumnya yg tidak mencapai seratus orang,Harapan Nabi
Nuh akan kesadaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurang dan bahwa sinar
iman dan takwa tidak akan menebus ke dlm hati mereka yg telah tertutup rapat.
Ia memohon kpd Allah agar menurunkan
Azab-Nya pada kaumnya yg berkepala batu seraya berseru:"Ya Allah ..!
Jgnlah Engkau biarkan seorg pun drp org-org kafir itu hidup dan tinggal di atas
bumi ini . Mereka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu, jika Engkau biarkan
mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak
yg berbuat maksiat dan anak-anak yg kafir spt.mereka. "
Doa Nuh dikalbulkan oleh Allah dan
permohonannya disetujui dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempertanyakan
kaumnya, krn mereka itu akan menerima hukuman Allah dgn mati tenggelam.
Nuh as Membuat Kapal
Setelah menerima perintah Allah utk
membuat sebuah kapal, segeralah Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan
mulai mereka mengumpulkan bahan yg dibutuhkan utk maksud tersebut , kemudian
dgn mengambil tempat di luar dan agak jauh dr kota dan keramaiannya mereka dgn
rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembuatan kapal yg
diperintahkan itu.
Meskipun Nabi
Nuh telah menjauhi
kota
dan masyarakatnya, agar dpt bekerja dgn tenang tanpa gangguan namun ia tidak
luput dari ejekan dan cemoohan kaumnya yg kebetulan atau sengaja melalui tempat
kerja membuat kapal tsb.
Mereka
mengejek dan mengolok-olk dgn mengatakan:
"Wahai
Nuh ..! Sejak kapan engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal ..?
Bukankah engkau seorg Nabi dan Rasul menurut pengakuanmu, .. kenapa sekarang
menjadi seorg tukang kayu dan pembuat kapal.?
dan
kapal yg engkau buat itu di tempat yg jauh dari air ini adalah maksudmu utk
ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yg akan menarik kapalmu ke laut
..? "
Dan lain-lain kata
ejekan yg diterima oleh Nabi Nuh as dgn sikap dingin dan tersenyum seraya
menjawab:
"Baiklah .. tunggu
saja saatnya nanti, jika kamu sekarang mengejek dan mengolok-olok kami maka
akan tibalah masanya kelak bagi kami utk mengejek kamu dan akan kamu ketahui
kelak utk apa kapal yg kami siapkan ini.
Tunggulah
saatnya azab dan hukuman Allah menimpa pada diri kamu. "
Setelah selesai pekerjaan pembuatan
kapal yg merupakan alat transportasi laut pertama di dunia, Nabi Nuh as
menerima wahyu dr Allah:
"Siap-siaplah
engkau dgn kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda drp-Ku maka
segeralah angkut bersamamu di dlm kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang
dr setiap jenis makhluk yg ada di atas bumi dan belayarlah dgn izin-Ku.
"Kemudian tercurahlah dr langit dan memancur dr bumi air yg deras dan
dahsyat yg dlm sekelip mata telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan
desa menggenangi daratan yg rendah maupun yg tinggi sampai mencapai puncak
bukit-bukit sehingga tiada tempat berlindung dr air bah yg dahsyat itu kecuali
kapal Nabi Nuh yg telah terisi penuh dgn para org mukmin dan pasangan makhluk
yg diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah .
Dgn iringan "Bismillah majraha wa
mursaha" belayarlah kapal Nabi Nuh dgn lajunya menyusuri lautan air, ..
melawan angin yg kadang lemah lembut
dan kadang ganas.
Di kanan kiri
kapal terlihatlah org-org kafir bergelut melawan gelombang air yg menggunung
berusaha menyelamat diri dari cengkeraman maut yg sudah siap menerkam mereka di
dlm lipatan gelombang-gelombang itu.
Tatkala
Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat
org-org kafir dr kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air,
..tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh putra sulungnya yg bernama
"Kan'aan" timbul tenggelam dipermainkan oleh gelombang yg tidak
menaruh belas kasihan kpd org-org yg sedang menerima hukuman Allah itu.
.
Nuh
secara spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dgn sekuat
suaranya memanggil puteranya:
"Wahai
anakku ..! Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu ....
bertobatlah engkau dan berimanlah kpd Allah agar engkau selamat dan terhindar
dari bahaya maut yg engkau menjalani hukuman Allah. "
Kan'aan, putra Nuh, yg sombong dan
keras kepala itu menolak dgn keras ajakan dan panggilan ayahnya yg
menyayanginya dgn kata-kata yg menentang: "Biarkanlah aku dan pergilah, ..
jauhilah aku, .. aku tidak sudi berlindung pada geladak kapalmu aku akan dapat
menyelamatkan diriku sendiri dgn berlindung pada bukit yg tidak akan dijangkau
oleh air bah ini. "
Nuh as
menjawab:"Percayalah bahwa tempat satu-satunya yg bisa menyelamatkan
engkau adalah bergabung dgn kami di atas kapal ini ... tidak akan ada yg dapat
melepaskan diri dari hukuman Allah yg telah ditimpakan ini kecuali org-org yg
memperoleh rahmat dan ampunan-Nya. "
Setelah
Nuh mengucapkan kata-katanya tenggelamlah Kan'aan disambar gelombang yg ganas
dan lenyaplah ia Dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan
air menurut teman-temannya dan pembesar-pembesar kaumnya yg durhaka itu.
Nuh bersedih hati dan berduka atas
kematian putranya dlm keadaan kafir tidak beriman dan belum mengenal Allah.
Ia berkeluh-kesah dan berseru kpd
Allah :
"Ya Tuhanku, ..
sesungguhnya puteraku itu adalah bagian dari keluargaku dan sesungguhnya
janji-Mu adalah benar dan Engkaulah Maha Hakim yg Maha Berkuasa."
Allah berfirman:
"Wahai Nuh ..! Sesungguhnya dia
puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, krn ia telah menyimpang dari
ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak org-org yg
kafir drp kaummu.
Coretlah
namanya dari daftar keluargamu .. Hanya mereka yg telah menerima dakwahmu
mengikuti jlnMu dan beriman kpd-Ku dpt engkau masukkan dan golongkan ke dlm
barisan keluargamu yg telah aku janjikan perlindungannya dan terjamin
keselamatan jiwanya.Adapun org-org yg mengingkari risalah mu, .. mendustakan
dakwahmu, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yg telah Aku tentukan walau
mereka berada dipuncak gunung.
Maka
janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yg engkau belum ketahui.
Aku ingatkan janganlah engkau sampai termasuk ke dlm golongan org-org yg bodoh.
"Nuh sadar segera setelah menerima teguran dr Allah bahwa cinta kasih
sayangnya kpd anaknya telah menjadikan ia lupa akan janji dan ancaman Allah
terhadap org-org kafir termasuk puteranya sendiri.
Ia sadar bahwa ia tersesat pd saat ia
memanggil puteranya utk menyelamatkannya dari bencana banjir.
Ia sangat sesalkan kelalaian dan
kealpaannya itu dan menghadap kpd Allah memohon ampun dan maghfirahnya dgn
berseru:"Ya Tuhanku aku berlindung kpd-Mu dari godaan setan yg terlaknat,
ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakan sesuatu yg aku tidak
mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak memberi ampun dan maghfirah serta
menurunkan rahmat bagiku, nescaya aku menjadi org yg rugi. "
Setelah air bah itu mencapai puncak
keganasannya dan habis binasalah kaum Nuh yg kafir dan dzalim sesuai dgn
kehendak dan hukum Allah, ..
surutlah
lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit
"Judie" dgn iringan perintah Allah kpd Nabi Nuh as:
"Turunlah wahai Nuh ke darat
engkau dan para mukmin yg menyertaimu dgn selamat dilimpahi barakah dan inayah
dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat yg menyertaimu. "
.
kang blogmu kok banyak animasinya,
BalasHapuscaranya gimana kang?
klik saja animasi yg di kehendaki nanti akan di anter ke tutorialnya....
BalasHapus