Sya'ban
adalah salah satu nama bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah. Ahli hadis yang
bergelar Amirul Mu'minin dan Ustadz al-Dunya (guru dunia)
al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa bulan Sya'ban disebut dengan 'Sya'ban'
karena orang-orang terdahulu menyebar untuk mencari air atau gua setelah mereka
melewati bulan Rajab yang mulia (Fathul Bari Syarah Sahih al-Bukhari 4/213)
Keutamaan
bulan Sya'ban berdasarkan beberapa riwayat sahih. Berikut ini merupakan satu
riwayat hadis yang mengandung dua makna keutamaan bulan Sya'ban:
"Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid, ia bertanya
kepada Rasulullah Saw: "Wahai Rasulullah, saya tidak menjumpai Engkau
berpuasa di bulan-bulan yang lain sebagaimana Engkau berpuasa di bulan Sya'ban.
Rasulullah menjawab: "Sya'ban adalah bulan yang dilupakan oleh orang-orang
antara bulan Rajab dan Ramadlan. Bulan
Sya'ban adalah bulan laporan amal kepada Allah. Maka saya senang amal
saya dilaporkan sementara saya dalam kondisi berpuasa" (HR Nasai No 2356,
Ahmad No 21753 dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah. Baca Fathul Bari Syarah
Sahih Bukhari karya al-Hafidz Ibnu Hajar, VI/238. Ibnu Hajar juga menilainya
sahih)
Seputar malam Nisfu (pertengahan) Sya'ban ada beberapa permasalahan yang patut diketahui:
Pertama adalah tentang keutamaan malam ini, terdapat beberapa hadis yang menurut sebagian ulama sahih. Diantaranya hadis-hadist tersebut adalah sbb:
1. Dari Muaz bin Jabal ra, Rasulullah saw bersabda:”Ketika
datang malam nisfu Sya’ban, Allah memperhatikan semua hambaNya, lalu Allah
memberikan ampunan kepada orang-orang beriman kecuali mereka menyekutukan Allah
dan bermusuhan”. Hadist riwayaThabrani dan Ibnu Hibban dalam kitab
sahihnya. Beberapa riwayat Hadist ini banyak disahihkan para ulama.
وعن معاذ بن جبل رضي الله عنه عن
النبي صلى الله عليه وسلم قال يطلع الله إلى جميع خلقه ليلة النصف
من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن. رواه الطبراني
وابن حبان في صحيحه
2. Dari A'isyah ra: "Suatu malam Rasulullah saw salat,
kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah
diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih
bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah
engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah,
aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena
engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau,
malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam
ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka
Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang
meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R.
Baihaqi) Menurut perawinya hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke
Sahabat), namun cukup kuat.
3. Hadist Ali ra, Rasulullah saw bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah).
Sebagian Ulama berpendapat bahwa hadis lemah dapat digunakan untuk
Fadlail A'mal (keutamaan amal). Walaupun hadis-hadis tersebut tidak sahih,
namun melihat dari hadis-hadis lain yang menunjukkan kautamaan bulan Sya'ban,
dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya'ban jelas mempunyai keuatamaan dibandingkan
dengan malam-malam lainnya.
Ulama Tabiin Atha’ bin Yassar berkata: Tidak ada malam yang lebih
utama setelah malam Lailatul Qadar kecuali malam Nisfu Sya’ban. Pada malam itu
Allah swt turun ke langit dunia lalu menebarkan ampunan kecuali kepada orang
menyekutukan Allah dan bermusuhan”.
Imam Syafii diriwayatkan berkata:”Sampai kepadaku bahwa do’a
dikabulkan pada lima malam, yaitu malam Jum’at, malam dua hari raya, awal Rajab
dan malam nusfu Sya’ban”.
Ibnu Taymiyah diriwayatkan berkata: “Malam nisfu Sya’ban di
dalamnya terdsapat keutamaan, orang-orang salaf ada yang menghidupkannya dengan
ibadah, tetapi kumpul-kumpul untuk menghidupkannya merupakan bid’ah”.
Kedua: bagaimana merayakan malam Nisfu Sya'ban? Adalah dengan
memperbanyak ibadah dan salat malam dan dengan puasa, namun sebagaimana yang
dilakukan Rasulullah saw, yaitu dengan secara sendiri-sendiri. Puasa pada tiga
hari di pertengahan bulan selalu disunnahkan. Begitu juga pada malam ini
hendaknya menjauhkan diri dari maksiat dan tindakan-tindakan yang tidak ada
manfaatnya, seperti hura-hura dan pesta.
Meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan berlebih-lebihan seperti
dengan salat malam berjamaah, Rasulullah saw tidak pernah melakukannya. Apa
yang sering dilakukan oleh sebagian umat Islam, yaitu Salat Malam Nisfu Sya'ban
atau disebut juga sholat Raghaib sebanyak 100 rakaat, ini tidak ada landasannya
dan termasuk bid'ah. Imam Nawawi dalam kitab Majmuk mencela amalam ini.
Demikian juga tidak ada do'a khusus untuk malam nisfu Sya'ban,
namun cukup dengan do'a-do'a umum terutama do'a yang pernah dilakukan
Rasulullah. Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya'ban dengan
cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur'an, berdo'a dan amal-amal
salih lainnya.
Sebagian umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam
diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka'bah.
Ketiga: Hadist tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban meskipun
sebagian dihukumi sahih oleh para ulama, namun masih banyak yang menjadi
pertentangan (khilafiyah) para ulama, terutama masalah sahih dan
dlaifnya. Ini yang terkadang menyebabkan diantara kita saling mencela.
Perbuatan itu tentu tidak ada manfaatnya sama sekali dan sangat merugikan umat
Islam sendiri. Maka sebaiknya mari saling menghargai dan menghormati. Mereka
yang meyakini kesahihan hadist Nisfu Sya’ban silahkan mengamalkan dengan
menghidupkan malam tersebut dengan berbagai ibadah yang diajarkan Rasulullah
saw.
BULAN SYA'BAN,NISFU SYA'BAN BID'AD ?,MERAYAKAN NISFU SYA'BAN,AMALAN BULAN SYA'BAN DAN KEUTAMAAN NYA,KEUTAMA'AN BULAN SYA'BAN,HADIST DO'IF BULAN SYA'BAN,HADIST LEMAH BULAN SYA'BAN.
BULAN SYA'BAN,NISFU SYA'BAN BID'AD ?,MERAYAKAN NISFU SYA'BAN,AMALAN BULAN SYA'BAN DAN KEUTAMAAN NYA,KEUTAMA'AN BULAN SYA'BAN,HADIST DO'IF BULAN SYA'BAN,HADIST LEMAH BULAN SYA'BAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda atas blog kami sngat berguna buat perbaikan di kemudian hari.
tutur kata yang santun mencerminkan pribadi yg bijak.
terima kasih atas kunjungan dan komentarnya.